Dear You,
You are in somewhere that I couldn't see,
You are in somewhere that I couldn't reach for,
You are in somewhere that I couldn't know where you are,
You are in somewhere that I couldn't touch,
You are in somewhere..
Dear You,
You are in somewhere that beyond the world,
I may not be able to see you again,
The time would probably forget you,
The space may not be able to show you,
But, you here,
You are here in my heart..
By : Disha*
"This poem is speciall to anyone who being apart a distance , space, and time with their loved ones"
Kamis, 18 September 2014
Rabu, 05 Maret 2014
Rangkuman Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi; James Hall Chapter 2
Chapter 2 PENDAHULUAN PROSES TRANSAKSI
1.
Mengetahui Tujuan Umum Siklus Transaksi Dan Mengetahui Tipe Proses Transaksi
Pada Ketiga Siklus Transaksi
Transaksi keuangan adalah
kegiatan ekonomi yang mempengaruhi asset dan ekuitas perusahaan, yang
digambarkan dalam akun-akunnya, dan terukur dalam bagian moneter. Transaksi
keuangan yang paling umum adalah nilai tukar ekonomi dengan pihak eksternal,
termasuk penjualan barang atau jasa, pembelian perlengkapan, dan juga pada
kegiatan internal seperti depresiasi asset tetap,
Ada tiga siklus transaksi yang
memproses paling banyak kegiatan ekonomi perusahaan;
a) Siklus Pengeluaran.
Sebagian besar transaksi pengeluaran berdasarkan hubungan kredit diantara mitra
dagang. Dari perspektif system, siklus transaksi ini memiliki dua hal; komponen
fisik (penambahan barang) dan komponen
keuangan (pengeluaran kas kepada pemasok).
b) Siklus Konversi.
Siklus konversi tersusun dari dua subsistem; system produksi, meliputi
perencanaan, dan pengawasan produk fisik melalui proses manufaktur, termasuk
menentukan persyaratan bahan baku, mengizinkan pekerjaan dijalankan, dan
pengeluaran bahan baku untuk diproduksi, dan mengarahkan pergerakan kerja dalam
proses melalui berbagai tahap manufaktur. Dan system akuntansi biaya, yang
mengamati arus informasi biaya yang berhubungan dengan produksi yang dapat
digunakan untuk penilaian perlengkapan, control biaya, pengambilan keputusan.
c) Siklus Pendapatan.
Siklus pendapatan juga memiliki konponen fisik dan keuangan yang diproses
secara terpisah. Komponen fisik, meliputi proses pesanan penjualan dimana
penjualan dilakukan secara kredit dan melibatkan tugas-tugas seperti penyiapan
pesanan penujualan, pemberian kredit, dan pengiriman produk. Komponen keuangan
berupa penerimaan kas, meliputi penagihan kas, penyimpanan kas di bank,
pencatatan kegiatan-kegiatan dalam akun.
2.
Mengetahui Pencatatan Akuntansi Dasar dalam Sistem Proses Transaksi dan
Hubungan antara Catatan Akuntansi Tradisional dan Magnetiknya dalam Sistem
Berbasis Komputer
Sistem
Manual
·
Dokumen;
merupakan bukti dari kegiatan ekonomi dan dapat digunakan untuk memulai
pemrosesan transaksi. Ada tiga jenis dokumen, dokumen sumber digunakan untuk menangkap dan memformalisasi data
transaksi yang diperlukan untuk proses transaksi, dokumen produk adalah hasil dari proses transaksi, maka dari itu
tidak memicu mekanisme proses, dokumen
perputaran adalah dokumen produk dari system lain yang menjadil sumber
dokumen bagi system yang lain.
·
Jurnal;
catatan ayat-ayat kegiatan ekonomi secara kronologis. Jurnal menyimpan catatan
transaksi perusahaan yang lengkap
sehingga dapat digunakan sebagai sarana untuk membukukannya ke akun-akun.
Terdapat dua jenis jurnal, jurnal khusus
digunakan untuk mencatat transaksi khusus, meliputi penjualan, pembelian,
penerimaan dan pengeluaran kas, yang muncul dalam skala besar dimana kegiatan
transaksi tersebut dibuat secara tersendiri. Selanjutnya jurnal umum yaitu untuk mencatat transaksi yang jarang terjadi atau
tidak sama, seperti depresiasi.
·
Buku
Besar; mencerminkan pengaruh keuangan dari transaksi setelah diposting dari
berbagai jurnal. Ada dua jenis jurnal, buku
besar umum yaitu rangkuman dari informasi akun-akun perusahaan, dan buku besar pembantu berisi rincian akun
individual seperti piutang, hutang dan persediaan, sehingga memungkinkan
pengendalian dan dukungan ke operasi yang lebih baik.
Dokumen,
jurnal, dan buku besar merupakan jejak audit. Bagi seorang akuntan yang paling
penting dari audit adalah audit akhir tahun. Secara berkala, audit eksternal
akan mengevaluasi laporan keuangan dari organisasi bisnis atas nama pemegang
saham dan pihak-pihak lain yang terkait. Tanggung jawab auditor mencakup
peninjauan akun-akun dan transaksi tertentu untuk menentukan validitas,
akurasi, dan kelengkapannya. Auditor akan menelusuri setiap jenis transaksi
apakah benar-benar dilakukan semestinya sehingga ia dapat menyimpulkan
kelayakan laporan keuangan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, jejak audit
sangat penting dalam proses tersebut.
Sistem
Berbasis Komputer
Pada system berbasis computer,
jejak audit lebih sulit diamati dibanding pada system manual tradisional.
Pencatatan akuntansi dalam system berbasis computer disajikan dalam empat jenis
file magnetis; file master yaitu file
yang umumnya berisi data akun, seperti buku besar dan buku besar pembantu, file transaksi yaitu file sementara dari
catatan transaksi yang digunakan untuk mengubah atau memperbaharui data dalam
file master, seperti pesanan penjualan, dan penerimaan kas, file referensi yaitu file penyimpan data
yang digunakan sebagai standar untuk proses transaksi, dan file arsip yaitu file berisi catatan transaksi pada waktu lampau
yang digunakan kembali untuk referensi di masa mendatang sehingga sangat
penting bagi jejak audit, meliputi jurnal, daftar nama karyawan, dan file
kredit pelanggan untuk meningkatkan penjualan kredit.
3.
Mengenali Teknik Dokumentasi yang
Digunakan Untuk Menyajikan Sistem Manual dan Sistem Berbasis Komputer
Ada lima teknik dokumentasi
dasar yang perlu diketahui bagi seorang akuntan, yaitu
a)
Diagram
Aliran Data (Data Flow Diagrams-DFD).
DFD digunakan untuk menyajikan system pada berbagai level yang berbeda, dari
yang paling umum hingga yang paling rinci. DFD menggunakan symbol-simbol untuk
menyajikan entitas, proses, aliran data dan penyimpanan data yang berkaitan
dengan suatu system. DFD mewakili elemen logis dari system tetapi tidak
mewakili system fisik.
b)
Diagram
Hubungan Entitas (Entity Relationship
Diagram-ERD). ERD adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk menyajikan
hubungan antara entitas, meliputi sumber daya fisik (mobil,kas, persediaan),
kegiatan (memesan persediaan, mengirim barang), dan pelaku (pemasok, staf
penjualan). Symbol-simbol yang digunakan
dalam ERD menunjukkan entitas dalam system. Garing penghubungnya mewakili sifat
hubungan antara dua entitas, dimana tingkat hubungannya disebut kardinalitas.
Kardinalitas adalah pemetaan numeric antar entitas, di mana hubungan bisa satu
ke satu (1:1), satu ke banyak (1:M) atau banyak ke banyak (M:M). Kardinalitas
mencerminkan hubungan bisnis umum serta kebijakan organisasional. Bila
dihubungkan dengan DFD, DFD adalah model model proses system, dan ERD adalah
model data yang digunakan di dalam atau dipengaruhi oleh system. Setiap data
yang disimpan dalam DFD mewakili entitas data dalam ERD.
c)
Sistem
Bagan Alir (System Flowcharts), adalah system grafik yang menyajikan hubungan
fisik antar entitas-entitas inti termasuk sumber input, program, output produk sistem
komputer. Bagan alir dokumen digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari
sistem manual, termasuk catatan akuntansi (dokumen, jurnal, buku besar, file),
departemen organisasi yang terlibat, serta aktivitas yang bersifat
administratif maupun fisik yang dilakukan dalam organisasi tersebut.
Untuk menyiapkan bagan alir,
langkah pertama adalah menata letak area aktivitas dan memberi label ke setiap
area tersebut, kemudian menyajikan fakta-fakta sistem dengan menggunakan objek
visual.
d)
Bagan Alir Program (Program Flowchart). Sistem bagan alir
menunjukkan hubungan antara program komputer, daya yang digunakan, dan output
yang diproduksi. Akan tetapi, tingkat dokumentasi ini tidak memberikan
perincian operasional yang kadang-kadangan diperlukan, sehingga memerlukan
adanya program bagan alir. Setiap program yang disajikan dalam sistem
bagan alir harus memiliki sebuah program bagan alir pendukung yang
mendeskripsikan logikanya. Setiap langkah dari logika program disajikan dengan
simbol yang berbeda dimana setiap simbol mewakili satu atau beberapa garis kode
program komputer. Garis hubung antara simbol-simbol ini membentuk tatanan logis
untuk menyelesaikannya.
e)
Diagram Tata Letak Record ( Record Layout Diagrams).
Diagram tata letak umumnya menunjukkan nama, jenis data, dan panjang setiap
atribut dalam record. Diagram tata letak digunakan untuk menunjukkan struktur
internal record. Informasi struktur data yang terperinci diperlukan untuk
tugas-tugas seperti identifikasi jenis-jenis tertentu kegagalan sistem,
analisis laporan kesalahan dan desain uji logika komputer untuk tujuan audit.
Pemrosesan batch. Batch adalah sekelompok transaksi yang serupa dan
diakumulasikan sepanjang waktu dan diproses bersama-sama. Keunggulan proses batch, yaitu pertama, organisasi bisa
meningkatkan efesiensinya dengan mengelompokkan sejumlah besar transaksi ke
dalam batch tanpa memproses setiap
peristiwa secara terpisah. Kedua, pemrosesan batch memungkinkan pengendalian atas proses transaksi. Sehingga
pemrosesan batch memungkinkan efesiansi manajemen dalam hal transaksi dalam
jumlah besar.
4.
Mengetahui perbedaan sistem
batch dengan sistem real time serta
dampak dari teknologi ini pada proses transaksi
Sistem Akuntansi Berbasis Komputer
Sistem akuntansi berbasis
komputer terbagi menjadi dua bagian, sistem
batch dan sistem real time dimana
perbedaan keduanya sebagai berikut;
ü Jeda
Waktu. Pemrosesan batch memerlukan
jeda waktu antara kegiatan ekonomi dengan waktu pencatatannya, contohnya adalah
pemrosesan gaji yang dibayar secara periodik. Sistem real time akan memproses kejadian ekonomi ketika saat terjadinya,
sebagai contoh sistem pemesanan tiket pesawat oleh calon penumpang secara
langsung.
ü Sumber
Daya. Sistem batch menggunakan
sedikit sumber daya karena sistem ini dapat menggunakan file berututan yang
disimpan dalm pita magnetis. Sistem real
time menggunakan file akses langsung sehingga memerlukan peralatan yang
mahal seperti cakram magnetis.
ü Efesiensi
Operasional. Sistem real time memproses sejumlah besar transaksi setiap hari
sehingga menciptakan ketidakefisienan karena satu transaksi dapat mempengaruhi
beberapa akun dan tidak semua akun ini perlu diperbarui secara real time. Pemrosesan sistem bacth dapat mengeliminasi
aktivitas-aktivitas yang tidak diperlukan saat proses pemrosesan sehingga
mengefisiensi operasional. Perusahaan harus mempertimbangkan penggunaan sistem
real time dan sistem batch dalam hal
efesiensi dan efektivitas. Jika akses informasi penting secara langsung, maka
sistem real time yang tepat. Akan
tetapi bila waktu dalam pemrosesan informasi tidak memberikan pengaruh yang
merugikan dan efesiensi operasional dapat dicapai, maka sistem batch-lah yang lebih tepat.
Pendekatan Pemrosesan Data Alternatif
Sistem Modern dan Sistem
Warisan
System warisan memiliki beberapa fitur, yaitu
aplikasi berbasis mainframe, berorientasi pada batch, system warisan menggunakan file datar dengan basis data
hierarkis untuk penyimpanan data. System ini mengutamakan lingkungan pengguna
tunggal yang menghalangi penyebaran informasi secara menyeluruh di dalam
organisasi. System modern, cenderung berbasis klien-server (jaringan) dan
memproses transaksi secara real time. Namun, saat ini system modern banyak yang
berbasis mainframe dan menggunakan pemrosesan batch, berbeda dengan sebelumnya
dimana system modern menyimpan transaksi dan file utama dalam tabel basis data
relasional.
Pembaharuan File Master dari transaksi
Pembaruan record
file utama mencakup perubahan nilai dari satu atau beberapa field untuk merefleksikan pengaruh dari
suatu transaksi. Prosedur
pembaharuanmencakup langkah-langkah;
a)
System membaca record penjualan
b)
Untuk mencari file utama AR dan melacak AR
yang sesuai, digunakan nomor akun
c)
Prosedur pembaruan AR dengan menghitung saldo
pelanggan baru dengan menambah nilai tersimpan dalam filed jumlah fatur dari record pesanan penjualan dengan nilai
field saldo saat ini dalam record
utama AR
d)
Selanjutnya digunakan nomor persediaan untuk
mencari record yang sesuai dalam file
utama persediaan
e)
Program mengurangi niali jumlah yang terjual
dalam record transaksi dari nilai field
jumlah yang dimiliki dalam record
persediaan
f)
Record pesanan
penjualan yang baru dibaca dan langkah di atas diulangi.
Prosedur Pembuatan Cadangan Basis Data
Setiap record
dalam file basis data memiliki lokasi disket tertentu atau alamat yang
ditentukan oleh nilai kunci primernya. Pembaruan record harus terjadi di tempatnya karena hanya ada satu lokasi
valid yang ada untuk setiap record.
Teknik pembaruan destruktif yaitu teknik pembaruan dimana tidak menyediakan
salinan cadangan dari file master yang asli, sehingga hanya nilai saat ini yang
tersedia bagi pengguna. Maka, jika file utama rusak, maka tidak ada cadangan
untuk mengonstruksi kembali file tersebut. Oleh karena itu, prosedur pembuatan
cadangan harus diimplementasikan untuk mempertahankan record akuntansi yang memadai. Prosedur pembuatan cadangan dan
lemulihan untuk file basis data dapat dilihat pada gambar berikut,
Buat Cadangan Master
|
Program Pembuatan Cadangan
|
Master
|
Program
Pembaruan
|
Program
Pemulihan
|
Jika file master terhapus setelah proses
pembaharuan, ada dua langkah yang harus dilakukan, pertama, program pemulihan
khusus menggunakan file cadangan untuk menciptakan versi prapembaharuan dari
file utama, kedua, proses pembaruan file diulangi dengan menggunakan batch transaksi sebelumnya untuk
memulihkan file masterke kondisinya saat ini.
Pemrosesan Batch
dengan menggunakan pengumpulan data secara real
time
Langkah-langkah
utama dalam proses ini adalah;
a)
Staf departemen penjualan menangkap data
penjualan pelanggan yang berkaitan dengan akun pembeli dan item yang dibeli.
b)
Kemudian system memeriksa batas kredit
pelanggan dari data dalam record file
pembantu piutang dan memperbarui saldo akun untuk merefleksikan jumlah
pelanggan.
c)
System selanjutnya memperbaiki jumlah yang ada
di record persediaan untuk
merefleksikan pengurangan persediaan, sehingga menyebabkan informasi terbaru ke
staf lainnya mengenai ketersediaan persediaan.
d)
Selanjutnya record penjualan ditambahkan ke file pesanan penjualan yang
diproses secara batch pada akhir hari
kerja. Sehingga akun buku besar umum
akan diperbaharui secara batch.
Setiap penjualan pelanggan mempengaruhi
record akuntansi seperti piutang dagang pelanggan (buku besar pembantu-unik),
item persediaan (buku besar pembantu), pengawasan persediaan (GL-umum),
pengawasan piutang dagang, penjualan, dan harga pokok penjualan.
Pemrosesan Real-Time
Sistem real time memproses transaksi pada saat terjadi. System ini
menggunakan teknologi LAN (Local Area
Network) dan WAN (Wide Area Network) sehingga
memungkinkan pendistribusian informasi ke seluruh organisasi. System real time memiliki keuntungan yaitu
memungkinkan perusahaan mengetahui perputaran, pengurangan, dan persediaan
persediaan; peningkatan produktivitas, penagihan pelanggan serta perbaikan
kepuasan pelanggan.
6.
Mengenali Skema Pemberian Kode Data yang Digunakan dalam Sistem Informasi
Akuntansi
Sistem
dengan Kode
Pemberikan kode pada data dalam
system informasi akuntansi, berguna untuk mewakili sejumlah besar informasi
kompleks yang tidak memungkinkan untuk diatur, menyediakan sarana akuntabilitas
atas kelengkapan transaksi proses transaksi, mengidentifikasi
transaksi-transaksi unik dan akun-akun dalam file, dan mendukung fungsi audit dengan
menyediakan jejak audit yang efektif.
Skema
Pemberian Kode Numeric dan Alfabetis
·
Kode
Berurutan (Sequential Codes). Kode
ini menyajikan bagian-bagian dalam beberapa pemesanan secara berturut-turut
(kenaikan atau penurunan). Aplikasi umum kode berurutan numeric adalah penomoran
sumber dokumen. Kode berurutan ini mendukung rekonsiliasi transaksi batch seperti penjualan pemesanan,
penyelesaian proses akhir. Kelemahannya, kode berurutan ini tidak membawa
informasi di luar urutan pesanannya. Selain itu, skema kode berurutan susah
diubah dan tidak bisa disisipi item baru.
·
Kode
Block ( Block Code ). Kode Blok
adalah variasi dari kode berurutan yang sebagian kelemahannya diperbaiki
kembali. Kode blok ini digunakan untuk menyajikan keseluruhan kelas item dengan
membatasi setiap kelas ke spesifik bagian dalam skema pemberian kode. Aplikasi
umum kode blok ini adalah pembuatan bagan akun-akun yang merupakan dasar untuk
buku besar umum. Kelebihannya, kode blok ini dapat disisipi kode baru dalam
sebuah blok tanpa harus meninjau kembali seluruh struktur kode. Kelemahannya
sama seperti kode berurut yaitu informasi tidak dapat disajikan dengan segera.
·
Kode
Kelompok (Group Codes). Kode kelompok
digunakan untuk menyajikan item-item kompleks atau kegiatan menyangkut dua atau
lebih bagian data yang berhubungan dan focus pada zona yang memiliki arti
spesifik. Keunggulannya yaitu, memfasilitasi perwakilan dari sejumlah besar
data yang beragam, struktur data yang kompleks dapat diwakilkan dalam betuk
hierarki yang logis dan lebih mudah diingat oleh manusia, dan mengizinkan
analisis detail adan pelaporan keduanya dalam sebuah kelas item and melewati
perbedaan kelas-kelas item. Akan tetapi karena kode blok dapat menyajikan
informasi yang beragam, system ini cenderung melebihi kapasitas penggunaan,
serta informasi yang berubah-ubah.
·
Kode
Alfabet (Alphabetic Codes). Kode ini
digunakan untuk banyak tujuan yang sama dengan kode numeric. Kode alphabet ini
dapat menyajikan nomor item dalam jumlah besar yaitu 26 variasi setiap field. Kelemahannya karena menyajikan
dalam kode numeric sehingga sulit mengetahui arti dari kode-kode yang telah
dirut, dan pengguna akan kesulitan mensortir data yang diberi kode secara
alphabet.
·
Kode
Mnemonic (Mnemonic Codes). Kode
mnemonic adalah karakter alphabet dalam bentuk akronim, singkatan dan kombinasi
lainnya yang menyampaikan makna. Kode Mnemonic tidak memerlukan pengguna untuk
mengingat arti karena akan tersampaikan dengan sendirinya informasi item yang
diminta. Akan tetapi, kode mnemonic memiliki batas untuk menyajikan item-item
dalam kelas.
Ringkasan Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi; James Hall Asia Edition
Chapter 1 : SISTEM INFORMASI DARI PERSPEKTIF AKUNTAN
1.
Memahami aliran informasi utama dalam lingkungan bisnis
Informasi sangat penting dalam
sebuah perusahaan. Informasi tersebut penting bagi para pengambil keputusan dan
juga orang-orang yang ada di dalam perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
internal. Arus informasi juga dibutuhkan di luar perusahaan, seperti pemerintah,
investor, dan pemegang kepentingan lainnya.
Dalam sebuah perusahaan, secara
horizontal dapat dibagi menjadi beberapa tingkat aktivitas. Berbagai aktivitas
ini terdiri atas kegiatan perusahaan yang berorientasi pada produk, seperti
produksi, penjualan, dan distribusi. Pada tingkat dasar, terdapat manajemen
operasional yang secara langsung bertanggung jawab atas pengendalian
operasional harian. Tingkat selanjutnya disebut manajemen menengah yang
bertanggung jawab atas aktivitas perencanaan dan koordinasi jangka pendek yang
dibutuhkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Pada tingkat paling atas, disebut
manajemen puncak bertanggung jawab atas perencanaan jangka panjang serta
menetapkan berbagai tujuan dari perusahan.
Setiap tingkatan masing-masing
membutuhkan informasi sesuai kebutuhannya. Informasi mengalir dalam dua arah,
yaitu arus horizontal, yang mendukung berbagai pekerjaan tingkat operasional
dengan informasi yang terperinci mengenai berbagai transaksi bisnis yang
meliputi kegiatan penjualan, pengiriman barang, penggunaan bahan baku, tenaga
kerja, dan sebagainya. Kedua yaitu arus vertical, yaitu memberikan informasi
secara ringkas mengenai aktivitas operasional dan lainnya ke semua tingkat
manajer sehingga pihak manajemen dapat menggunakan informasi untuk keperluan
perencanaan dan fungsi pengendaliannya yang kemudian akan disalurkan informasi
ini dari para manajer senior ke manajer junior dalam bentuk instruksi, anggaran
untuk kinerja perusahaan yang lebih baik. Untuk pihak eksternal perusahaan, seperti
mitra dagang dan pemegang kepentingan, informasi perusahaan dapat disalurkan
dalam bentuk laporan keuangan, pengembalian pajak, dan informasi perdagangan
saham.
2.
Memahami perbedaan antara system informasi akuntasi dengan system informasi
manajemen serta transaksi keuangan dan nonkeuangan
Sistem adalah kelompok dari dua
atau lebih subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang
sama. Suatu system disebut subsistem ketika dipandang sebagai komponen dari
sitem yang lebih besar. Sebuah subsistem dianggap system ketika itu adalah
focus perhatian. Terdapat dua system dalam system informasi, yaitu Dekomposisi Sistem adalah sebuah proses
yang membagi system menjadi berbagai bagian kecil sehingga dapat dengan mudah
melihat dan memahami hubungan antara subsistem. Dan Interpedensi Subsistem adalah keefektivitas fungsi serta interaktif
antara subsistem dapat mencapai tujuan dari suatu system. Jadi, bila subsistem
yang penting rusak, maka akan mengganggu subsistem yang sehingga mengakibatkan system
akan gagal mencapai tujuannya.
Sistem informasi adalah
serangkaian proses pengumpulan data sehingga menjadi sebuah informasi yang
berguna bagi penggunanya.
Transaksi adalah kegiatan
perusahaan. Kegiatan ini bersifat keuangan dan non keuangan. Transaksi keuangan
adalah kegiatan ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan, yang
dibagi dalam berbagai akun dan diukur dalam berbagai ukuran keuangan. Transaksi
nonkeuangan adalah semua kegiatan yang diproses system informasi perusahaan
tetapi tidak termasuk dalam transaksi keuangan.
Kerangka kerja system informasi
terbagi menjadi dua, yaitu system
informasi akuntansi (SIA) dan system
informasi manajemen (SIM). SIA terdiri atas tiga subsistem, yaitu system
pemrosesan transaksi yaitu yang mendukung operasi bisnis harian melalui
berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan. Kedua,
system buku besar atau pelaporan keuangan yang mengukur dan melaporkan kondisi
keuangan perusahaan. Dan ketiga, system pelaporan manajemen yang menydiakan
berbagai laporan yang dibutuhkan yang berguna untuk pengambilan keputusan. SIM
adalah proses transaksi nonkeuangan yang tidak dilaporkan pada sistem informasi
akuntansi.
3. Mengetahui model umum
dalam system informasi
Model umum SIA adalah sebagai
berikut;
ü Pengguna Akhir terdiri
dari kelompok eksternal (kreditor, pemegang saham, investor, pemerintah, pemasok,dan
pelanggan) dan kelompok internal (bank, SEC,IRS). Kelompok internal mendapatkan
informasi perusahaan berupa laporan keuangan, pengembalian pajak, serta
berbagai laporan lainnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaannya,
sedangkan informasi bagi pengguna eksternal umumnya lebih sederhana dan
terstruktur disbanding kelompok internal.
ü Data dan informasi.
Data adalah kumpulan fakta yang akan atau tidak memiliki pengaruh atas
pengguna, informasi adalah data yang diproses dan memiliki pengaruh bagi
penggunanya untuk mengambil suatu putusan atau tindakan.
ü Sumber data yaitu
berbagai transaksi keuangan baik dari pihak internal maupun eksternal ke system
informasi perusahaan. Sumber data yang paling umum untuk perusahaan adalah
sumber dari pihak eksternal karena meliputi hubungan antar berbagai entitas,
seperti pembelian persediaan, penerimaan kas, sedangkan proses pembuatan dari
bahan baku menjadi barang jadi, penggunaan tenaga kerja dan sebagainya
merupakan sumber data internal.
ü Pengumpulan data.
Ada dua aturan yang menetapkan prosedur pengumpulan data, yaitu relevansi dan
efesiensi. System informasi harus memilih data yang relevan bagi pengguna
dimana data yang berkontribusi pada informasi yang dianggap relevan. Selain
itu, prosedur pengumpulan data harus efisien dalam sekali pengumpulan.
Data-data yang dianggap relevan dapat mengurangi keseluruhan efisiensi system.
ü Pemrosesan data. Untuk
mendapatkan informasi, tahap pemrosesan data biasanya menggunakan prosedur yang
sederhana hingga ke hal yang rumit.
ü Manajemen basis
data. Basis data adalah tempat penyimpanan data keuangan dan nonkeuangan. Ada
tiga tingkatan dalam hierarki data yang dapat disajikan dalam basis data;
atribut data, yaitu bagian mendasar dari calon data yang menunjukkan
karakteristik logis dan relevan. Record, yaitu serangkaian lengkap atribut
untuk satu kejiadian pada tiap kelas entitas. File, adalah kumpulan record dari
kelas yang identik. Hal dasar yang dilakukan manajemen basis data yaitu
menyimpan (storage) berbagai record
baru sesuai dalam basis data, menarik (retrieval)
record dalam basis data untuk diproses, serta menghapus (deletion) record yang sudah using dalam basis data.
ü Pembuatan Informasi,
yaitu proses menyusun, mengatur dan menyajikan informasi ke pengguna. Informasi
yang berguna haruslah relevan, tepat waktu, akurat, lengkap, dan ringkas.
ü Umpan balik.
Merupakan suatu output kiriman balik dari pihak eksternal maupun internal ke
system sebagai sumber data guna untuk memulai atau mengubah proses.
Sistem informasi memiliki tiga tujuan dasar, yaitu
mendukung fungsi penyediaan bagi manajemen, mendukung pengambilan keputusan
pihak manajemen, dan mendukung operasi hari ke hari perusahaan. Umumnya perusahaan mendapatkan sistem
informasi melalui dua cara; pertama, mengembangkan sistem yang disesuaikan dari
awal melalui aktivitas pengembangan sistem internal dan membeli sistem program
komersial dari para vendor peranti lunak. Tiga jenis piranti lunak yang
tersedia, yaitu sistem siap pakai (turkey
system), yaitu sistem yang sudah jadi dan teruji dan siap untuk
diimplementasikan. Kedua, sistem tulang punggung (backbone system) adalah struktur sistem dasar yang siap
dikembangkan. Dan ketiga yaitu sitem yang didukung vendor (vendor supported system) adalah sistem yang disesuaikan dan yang
dibeli perusahaan secara komersial dan tidak dikembangkan sendiri oleh internal
perusahaan.
4. Mengenali beragam area fungsional bisnis dan berbagai
aktivitas utamanya
Struktur organisasi menggambarkan aliran pertanggungjawaban, kepemimpinan,
dan akuntabilitas yang melingkupi organisasi tersebut. Setiap perusahaan
terbagi menjadi beberapa segmen fungsional agar para manager dapat memfokuskan
perhatiannya dan tugasnya untuk memperoleh efesiensi operasional yang baik. Ada
tiga pendekatan yang paling umum dalam segmentasi, yaitu;
ü Lokasi
georafis. Karena banyak perusahaan yang memiliki area operasi yang tersebar di
berbagai wilayah di seluruh dunia, maka manajemen perusahaan dapat mengatur dan
mengelola operasinya sesuai dengan wilayah geografisnya masing-masing.
ü Lini
produk. Perusahaan yang memproduksi beragam jenis produk akan mengelola
perusahaannya dengan membagi kegiatan operasinya berdasarkan lini produk dengan
menciptakan berbagai divisi pda tiap produk.
ü Fungsi
bisnis. Segmentasi fungsional membagi perusahaan ke dlm berbgai area tanggung
jawab berdasarkan aliran sumber daya uatama pekerjaan.
Segmentasi Fungsional, yaitu segmentasi berdasarkan fungsi bisnis merupakan
metode pengaturan yang paling umum digunakan. Nama fungsi dan fungsinya akan
berbeda pada tiap perusahaan tergantung pada lini bisnisnya.
Manajemen Bahan Baku, tujuannya adalah merencanakan dan mengendalikan
persediaan perusahaan sehingga memenuhi kebutuhan produksinya sekaligus
menghindari kelebihan persediaan. Manajemen bahan baku
memiliki tiga subfungsi, yaitu pembelian, penerimaan, dan penyimpanan.
Produksi. Aktivitas produksi terjadi apabila bahan baku, tenaga kerja, dan
aktiva pabrik digunakan untuk menghasilkan barang jadi. Secara umum aktivitas
produksi ada dua, yaitu aktivitas utama, yaitu aktivitas yang mengubah barang
mentah menjadi barang jadi dan aktivitas sampingan, yaitu aktivitas yang
memastikan kegiatan utama berjalan secara efisien dan efektif.beberapa
aktivitas tersebut yaitu perencanaan produksi, pengendalian kualitas, dan
pemeliharaan.
Pemasaran. Fungsi pemasaran berhubungan dengan masalah strategi, promosi,
periklanan, dan riset pasar.
Distribusi. Keberhasilan perusahaan dapat ditentukan dengan tersampainya
produk ke tangan pembeli, oleh karenanya, aktivitas distribusi juga sangat
penting bagi perusahaan.
Personalia. Fungsi personalia adalah agar dapat mengelola efektif sumber
daya manusia di perusahaan, meliputi perekrutan, pendidikan, hubungan
pekerjaan, dan sebagainya.
Keuangan. Fungsi keuangan tentu berhubungan dengan kegiatan keuangan kas
parusahaan sehari-hari, bagaimana mengelola keuangan perusahaan dengan baik dan
benar.
Fungsi akuntansi. Fungsi ini mengelola sumber daya informasi keuangan
perusahaan, ada dua peran penting, pertama, akuntansi menangkap dan mencatat
berbagai pengaruh keuangan dari berbagai transaksi perusahaan. Kedua,
mendistribusikan informasi transaksi ke personel operasional untuk
mengkoordinasikan tugas-tugas penting mereka.
Sebuah informasi bermanfaat bagi penggunanya berdasarkan atas keandalannya,
bahwa sebuah informasi memunculkan keputusan. Maka dari itu, sebuah informasi
haruslah relevan, akurat, lengkap, ringkas, dan tepat waktu. Keandalan
informasi sangat tergantung pada konsep independensi akuntansi. Aktivitas
akuntansi harus terpisah dan berdiri sendiri dari berbagai area fungsional yang
menyimpan sumber daya fisik.
Fungsi Teknologi Informasi
Fungsi teknologi informasi ini berkaitan dengan sumber daya informasi. Ada
dua aktivitas pada fungsi ini, yaitu
1.
Pemrosesan Data Terpusat. Pada sistem data terpusat,
semua pemrosesan data disediakan oleh satu atau lebih komputer besar yang
ditempatkan di bagian pusat yang melayani pengguna di seluruh perusahaan. Fungsi
teknologi informasi dianggap sebagai pusat biaya yang biaya operasinya
dibebankan ke pengguna akhirnya.beberapa area teknologi informasi dalam
operasional secara terperinci, yaitu administrasi bsis data, pemrosesan data,
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
2.
Pemrosesan Data Terdistribusi. Alternatif dari model
terpusat adalah pemrosesan data terdistribusi- distributed data processing(DDP). DDP melibatkan pengaturan ulang
fungsi IT ke unit kecil pemrosesan informasi (IPUs) yang didistribusikan ke
pengguna akhir dan berada di bawah pengawasan mereka. IPUs dapat didistribusikan
berdasarkan fungsi bisnis, lokasi geografis, maupun keduanya. Keuntungan
alternatif ini adalah pengurangan biaya dalam pemrosesan data,
pertanggungjawaban atas pengendalian biaya meningkat, kepuasan pengguna
meningkat, dan kemampuannya untuk mendukung berbagai fasilitas komputasi agar
dapat melindungi dari potensi bencana, banjir, sabotase, dan gempa bumi. Akan
tetapi, DDP juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya, kesalahan manajemen
sumber daya perusahaan akibat melebihi jumlah minimum maka harus dikendalikan
secara terpusat, ketidaksesuaian piranti keras, dan piranti lunak, pekerjaan
yang redundan, mengkonsolidasikan aktivitas-aktivitas yang tidak kompatibel,
terbatasnya menemukan pekerja yang berkualitas, dan kurangnya standar. Untuk
itu, perlunya analisis yang mendalam serta pertimbangan penuh bila perusahaan
ingin menggunakannya mengingat pro dan kontra terkait DDP ini.
5. Mengetahui tahapan dalam evolusi model sistem
informasi
Selama lima puluh tahun
terakhir, model system informasi telah mengalami berbagai perubahan yang
disebabkan adanya kelemahan dan keterbatasan pada model sebelumnya. Seorang
akuntan harus mampu mengusai berbagai model pendekatan SIA yang mungkin akan
dihadapinya. Ada lima model system informasi, yaitu;
a) Model Proses Manual.
Model ini adalah bentuk system akuntansi yang paling tua dann tradisional.
System manual meliputi berbagai kegiatan fisik, sumber daya, dan personel yang
sangat khas dengan proses bisnis, seperti pencatatan pesanan, pergudangan bahan
baku, memproduksi barang untuk dijual, pengiriman barang untuk pelanggan, serta
penempatan pesanan ke pemasok. Keuntungan dalam model system manual ini, yaitu
pertama, membantu pembentukkan hubungan yang penting antara mata kulia SIA
dengan mata kuliah akuntansi lainnya karena dasar-dasar pencatatan dipelajari
dalam model ini. Kedua, lebih mudah memahami logika proses bisnis bila tidak
menggunakan terknologi karena menyangkut pembahasan pekerjaan fisik dasar
seperti penjualan dan penggudangan. Ketiga, model ini memfasilitasi pemahaman
control aktivitas internal, termasuk pemisahan fungsi, supervise, jejak audit,
dan akses pengendalian. Akan tetapi model ini hanyalah alat bantu pelatihan.
Saat ini, model proses manual jarang dipraktikkan.
b) Model File Datar. Model
ini menjelaskan sebuah lingkungan di mana file data tidak saling berhubungan. Para
pengguna akhir di lingkungan ini memiliki sendiri data yang dibutuhkan sebagai
pengganti data dari pengguna lain. Jadi, model ini tidak melalui system yang
terintegrasi karena pemrosesan data dilakukan oleh aplikasi yang berdiri
sendiri sehingga bila banyak yang membutuhkan data yang sama, mereka harus
mendapatkan rangkaian data yang terpisah untuk dibentuk sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Hal ini menimbulkan beberapa masalah, seperti perusahan harus
menanggung biaya prosedur pengumpulan dan penyimpanan data, untuk pembaruan
data memerlukan waktu yang lama karena file data harus sesuai dengan
penggunanya, informasi terbaru tidak akan tercermin pada data pengguna jika
tidak disebarkan secara tepat sehingga
memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang seudah kadalursa
dan ketidakmampuan penggunanya untuk mendapatkan tambahan informasi ketika
kebutuhannya berubahan. Meskipun begitu, model file datar masih dipakai oleh
beberapa perusahaan yang berasumsi bahwa pada akhir tahun mereka dapat melihat
system warisan yang berhubungan dengan model ini.
c) Model Basis Data.
Model ini memusatkan data perusahaan ke satu basis data yang dibagikan ke para
pengguna. Dengan data perusahaan yang berada di pusat, semua pengguna memiliki
akses ke data yang mereka butuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Model basis data
ini merupakan system piranti lunak khusus yang deprogram untuk mengetahui
bagian data mana yang diakses oleh pengguna. Maka, jika pengguna meminta data
yang tidak sesuai dengan hak aksesnya, akan ditolak.
d) Model REA. REA
adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan sumber daya perusahaan
(aktiva), kegiatan ekonomi yang mempengaruhi sumber daya, dan pelaku yang
berpartisipasi di dalam kegiatan ekonomi. Model REA mensyaratkan agar fenomena
akuntansi dikarakterisasikan dalam cara yang konsisten pengembangan berbagai
tampilan untuk beberapa pengguna.
e) Sistem Sumber Daya
Perusahaan (ERP). ERP adalah system informasi yang memungkinkan perusahaan
untuk mengotomatiskan dan mengintegrasi proses kunci bisnisnya. Implementasi
system ERP dapat berupa pengambilaliham dalam skala yang besar, serta
memfasilitasi adanya data bersama diantara semua pengguna di perusahaan. Karena
kompleksitas dan ukurannya, hanya beberapa perusahaan yang mau menggunakan
system ERP. Beberapa model ERP yang umum adalah manajemen aktiva, akuntansi
keuangan, sumber daya manusia, solusi khusus industry, dan manajemen
persediaan.
6.
Mengetahui hubungan antara audit eksternal, audit internal, audit teknologi
informasi
Seorang akuntan memiliki tiga
peranan, yaitu;
a)
Akuntan
sebagai pengguna. akuntan adalah pengguna layanan komputer yang paling banyak. Sebagai
pengguna akhir, seorang akuntan harus menyediakan gambaran yang jelas untuk
memenuhi kebutuhan pengguna di perusahaan.
b)
Akuntan
sebagai system desainer. Sebelum computer masuk, para akuntan bertanggung jawab
atas berbagai aspek utama dalam system informasi. Kini dengan hadirnya
computer, maka tanggung jawab desain system terbagi, dimana computer berfungsi
atas tanggung jawab pada system fisiknya, sedangkan fungsi akuntan bertanggung
jawab atas system konseptualnya.
c)
Akuntan
sebagai auditor system. Auditor adalah
pemeriksa kewajaran suatu laporan keuangan perusahaan. Audit dilakukan oleh
pihak eksternal dan pihak internal. Audit eksternal dilakukan oleh kantor
akuntan publik (KAP) yang independen dari perusahaan kliennya. Audit eksternal
memiliki fungsi memberikan jasa asuransi yaitu layanan professional termasuk
fungsi pembuktian, didesain untuk meningkatkan kuliatas informasi yang dapat
digunakan pihak keuangan maupun nonkeuangan.
Audit internal adalah fungsi
penilaian yang berada dalam perusahaan, termasuk melakukan audit laporan
keuangan, kesesuaian operasional perusahaan dengan kebijakannya.
Dan ada pula audit system
informasi, yang merupakan bagian audit keuangan yang lebih luas sebagai adanya
teknologi computer. Audit ini melalukan evaluasi system informasi perusahaan
apakah sesuai dengan pengendalian internal perusahaan.
Langganan:
Postingan (Atom)